April 11, 2012

Kuliah Psikologi Belajar PAI


Rangkuman Kuliah Psikologi Pembelajaran PAI
Pengertian Psikologi
Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa. Jiwa berada dalam diri manusia. Jiwa merupakan kondisi dalam diri manusia yang sifatnya aktif dan mendorong timbulnya perilaku. Perilaku itu sendiri merupakan aktivitas manusia yang tampak sebagai manifestasi jiwa. Jiwa dipengaruhi oleh unsur jiwa, yaitu ; emosi, motivasi, estetika, religious, moral, sosial, reflek dan kognisi.
Pengertian Belajar
Belajar merupakan proses yang wujudnya meningkat atau progressive change (berkembang) yang berfungsi untuk mengubah jiwanya.
Pengertian Psikologi Belajar
Psikologi belajar merupakan psikologi yang mempelajari bagaimana jiwa dapat berkembang melalui proses di kelas (pembelajaran). Jiwa manusia dapat berkembang karena manusia mempunyai wujud dasar yang berupa potensi (kemampuan bawaan) yang sifatnya dapat berkembang (aktif) menuju kea rah yang lebih maju.
Pengertian Pendidikan (pembelajaran)
Pendidikan (pembelajaran) adalah usaha yang dilakukan secara sadar dan sistematis dan terencana (diniati) untuk mengembangkan potensi. Pembelajaran juga dapat disebut sebagai usaha sadar, sistematis, berkelanjutan untuk mengembangkan potensi yang dibawa manusia, menanamkan sifat dan memberikan kecakapan sesuai dengan tujuan pendidikan. Sedangkan pengertian Pendidikan Agama Islam (PAI) dapat didefinisikan sebagai usaha sadar, sistematis, terencana dan berkelanjutan untuk mengembangkan potensi rasa agama, menanamkan sifat dan memberikan kecakapan sesuai dengan tujuan pendidikan Islam.
Pengertian Psikologi Belajar PAI
Psikologi belajar PAI merupakan penerapan teori-teori psikologi pada pembahasan tentang isu-isu (permasalahan) jiwa. Pembelajaran PAI meliputi arah perkembangan rasa agama, sifat dan substansi materi, strategi pembelajaran serta evaluasi hasil pembelajaran. Arah perkembangan rasa agama itu sendiri adalah terbentuknya nilai-nilai yang mengkristal (tujuan pendidikan rasa agama) dan yang menjadi substansi materinya adalah knowledge dan experience.
Psikologi belajar PAI berhubungan dengan psikologi pendidikan, yaitu studi tentang permasalahan psikologi dalam bidang pendidikan serta penerapan dari rumusan pemecahan masalahnya. Dan berhubungan dengan psikologi pendidikan Islam yaitu studi tentang permasalahan psikologi dalam bidang pendidikan serta penerapan dari rumusan pemecahan masalahnya dengan menggunakan sudut pandang Islam.
Untuk ruang lingkup psikologi pendidikan mencakup studi tentang permasalahan kejiwaan dalam bidang pendidikan serta penerapan dari rumusan-rumusan strategi pemecahan masalahnya pada pengelolaan pendidikan.
Prinsip kejiwaan dalam pendidikan :
a.       Perkembangan Manusia :
Ø  Faktor perkembangan
Ø  Perkembangan kognisi
Ø  Perkembangan psikologi dan moral
b.      Proses Belajar
Ø  Teori dan konsep
Ø  Behavioristik
Ø  Kognitif
Ø  Humanistik
c.       Konsep Belajar dalam Islam
d.      Keterampilan Berpikir
e.       Motivasi dalam Kelas
f.       Belajar Nilai
Terapan dalam pengelolaan pendidikan :
a.       Proses pembelajaran : perencanaan tentang hasil dan produk belajar (output dan outcomes).
b.      Perencanaan dan pengembangan materi belajar.
c.       Metode dan strategi pembelajaran.
d.      Media pembelajaran.
e.       Evaluasi hasil belajar.
Komponen pendidikan ; pendidik, peserta didik, raw input, dan lingkungan.
Komponen pembelajaran ; materi, evaluasi, kompetensi, metode, strategi dan media.
Untuk faktor perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi; bawaan (potensi), kondisi awal, kognisi, afeksi. Sedangkan faktor eksternal meliputi ; lingkungan (tak sengaja) yaitu keluarga dan sekolah, lembaga pendidikan, masyarakat, teman sebaya, IT, media massa serta pengetahuan dan pendidikan (pengaruh sadar/sengaja). Pendidikan yang dimaksud mencakup pendidikan dalam keluarga, sekolah, masyarakat, media massa maupun tempat ibadah.
Teori-teori Belajar :
Belajar adalah perubahan pada diri individu yang disebabkan oleh pengalaman, dan dipengaruhi oleh perkembangan individu itu sendiri. Dan dalam hal ini guru bertanggung jawab membantu siswa dalam belajar. Meskipun dalam teori-teori belajar dan penerapannya tidak ada teori yang sempurna karena masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, namun dengan adanya pemahaman teori-teori belajar, setidaknya dapat menjadi inspirasi dalam pembelajaran untuk menerapkan teori-teori tersebut. Berikut ini penjelasan secara umum tentang teori-teori belajar :
1.      Teori Belajar dan Tingkah Laku
a.    E. L. Thorndike (The Law Effect)
Teori Thorndike merupakan teori yang menunjukkan bahwa ada ikatan antara stimulus dan respon dengan adanya hukum pengaruh yang mengarah pada pemberian hadiah yang sifatnya konkrit. Dalam penerapan pembelajaran, teori ini dapat diaplikasikan dengan latihan-latihan.
b.    Ivan Pavlow (Classical Conditioning)
Dalam teori ini, pada proses belajar perlu adanya penguatan (reinforcement) dan semua kegiatan yang dilakukan harus berulang-ulang atau melalui metode pembiasaan.
c.    J. B. Watson (Conditioning Reflect)
Menurut Watson, semua tingkah laku manusia dikembangkan oleh pembentukan hubungan S-R melalui conditioning. Penerapan teori ini dalam pembelajaran misalnya, guru menambah rasa percaya diri siswa. Guru tidak boleh menggunakan kata-kata negatif yang dapat menjatuhkan mental siswa.
d.   B. F. Skinner (Operant Conditioning)
Skinner menganggap bahwa hadiah (reward) atau penguatan (reinforcement) merupakan suatu unsur yang paling penting dalam proses belajar. Konsekuen yang menyenangkan dan tidak menyenangkan dalam mengubah tingkah laku disebut sebagai operant conditioning. Konsekuen yang menyenangkan akan memperkuat tingkah laku, sedangkan konsekuen yang tidak menyenangkan akan memperlemah tingkah laku. Penerapan teori ini dalam proses belajar, adalah guru berperan penting dalam kelas, guru harus mengontrol kegiatan belajar siswa. Dan sesudah siswa merespon pembelajaran, guru harus memberikan reinforcement.
Menurut Skinner, hukuman juga berlaku, tetapi sebenarnya hukuman dalam proses belajar haus diterpakan secara bijaksana. Hukuman tidak boleh suatu hukuman yang menyakiti fisik, tetapi yang membangun atau mendidik. Misalnya siswa yang tidak mengerjakan tugas diberikan hukuman untuk mengerjakan sola lebih banyak. Hukuman seperti ini yang disebut hukuman yang mendidik.
2.      Teori Kognitif
Menurut teori kognitif, reinforcement sangat penting dalam belajar. Reinforcement sebagai sumber umpan balik. Adapun tokoh-tokohnya adalah :
a.       Jerome Bruner (Discovery Leraning)
Siswa harus didorong untuk mempunyai pengalaman dan melakukan eksperimen menurut kemauan mereka sendiri. Dalam pembelajaran PAI misalnya, siswa disuruh untuk mempraktikan shalat, wudhu, memandikan jenazah, dll. Dengan melakukan eksperimen atau praktik langsung, maka siswa akan mempunyai pengalaman baru.
b.      David Ausubel (Reception Learning)
Implikasi teori ini dalam pembelajaran yaitu :
Ø  Guru harus menyampaikan tujuan pembelajaran
Ø  Membangkitkan rasa ingin tahu siswa
Ø  Setting kelas
Ø  Intonasi suara yang menarik
Ø  Sikap tubuh (berjalan mendekati siswa)
Ø  Media/alat yang berhubungan dengan materi
Ø  Dapat menggunakan metode Tanya jawab
Ø  Refleksi kegiatan pembelajaran
3.      Teori Humanistik
Dalam proses belajar, teori ini menekankan pada pengaruh perasaan-perasaan pribadi.Teori ini menekankan untuk memahami belajar dari pelakunya (pengaktualisasian diri siswa). Implikasinya dalam proses pembelajaran adalah pendidik harus memperhatikan kebutuhan kasih sayang siswa (afektif). Dalam praktik pembelajaran, guru harus mengutamakan perasaan siswa. Pendidik menjadi fasilitator dan siswa menjadi centernya. Dalam pembelajaran PAI, teori ini cocok digunakan untuk membentuk kepribadian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar